Acara berlangsung mulai dari pukul 3 sore sampai 2 pagi. Gelaran perayaan Ultah KPJ kali ini dimeriahkan oleh kurang lebih 50 grup musik, baik yang tergabung dalam kelompok penyanyi jalanan maupun tidak, dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan membawakan berbagai genre musik mulai dari rock, pop balada sampai reggae, ke-50 grup musik tersebut berbaur-bahu-membahu membangun energi menyuarakan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, yang harus dihadapi.
Mas Hari selaku panitia penyelenggara yang juga merupakan adik kandung dari Anto Baret (Ketua Panitia/Ketua KPJ) mengutarakan ,
“maksud dari tema acara “HARUS KITA HADAPI” adalah bahwa semuanya harus kita hadapi, semuanya…. banyak permasalahan di negara ini tak terselesaikan dan itu harus kita hadapi. Apapun… sosial, politik dan budaya.”
Ditambahkannya juga bahwa, definisi musik jalanan itu sendiri adalah bukan dari aliran musik atau genre musik, melainkan lebih kepada pesan yang terkandung dalam sebuah karya atau sebuah lagu.
Set panggung yang menampilkan boneka-boneka mengenakan jas yang digantung dengan tulisan-tulisan seperti “Suntik Mati Koruptor, Racun Koruptor, Matinya Koruptor… Keadilan Rakyat”, merupakan ekspresi adanya ketidakadilan di negeri ini.
Penegakkan hukum yang lemah bagi kalangan elit dan penegakkan hukum yang membabi-buta di kalangan bawah-rakyat kecil. Maka dengan adanya set panggung dan orasi-orasi non verbal itu, muncul anggapan bahwa pengadilan rakyatlah yang paling tepat.
Penegakkan hukum yang lemah bagi kalangan elit dan penegakkan hukum yang membabi-buta di kalangan bawah-rakyat kecil. Maka dengan adanya set panggung dan orasi-orasi non verbal itu, muncul anggapan bahwa pengadilan rakyatlah yang paling tepat.